Petualangan mistis Lawu

Hai Pecinta alam! salam kenal dari aku, disini aku pengin nyeritain pengalaman menarik aku saat mendaki Puncak lawu. Mungkin kamu juga udah pernah sekali- dua kali melakukan pendakian, tapi kalau mengalami kisah mistis mungkin belum.. kali.
Perjalanan dimulai dari Cikarang, Bekasi.. jauh amat? Awalnya kami berencana melakukan pendakian ke puncak Lawu dengan Komposisi acak, maksudnya adlah diantara kami tidak ada yang terikat dengan Organisasi Pecinta Alam atau Organisasi climbing lainnya. Walaupun satu-dua ada yang ikut organisasi tersebut, namun pada saat 'muncak' kali ini harus berstatus netral agar tidak ada konflik beda kepentingan antar organisasi. Pesertanya pun bebas, dari senior s/d pemula sekalipun termasuk aku. Dari Cikarang kami bertujuh menuju kota Solo, rencananya sampai di Karanganyar ada 4 orang lagi bergabung, yakni dari mapala UNS solo. Namun karena cuaca kurang mendukung, hanya ada 1 orang saja yang ikut, yang nantinya akan mejadi Penunjuk jalan. Hari Rabu tgl 19/03/08 dari Cikarang kami ikut bus GMS jurusan Solo sekitar jam 17:00(Tiket ekonomi Cikarang - Solo = 70 rb/org) mulai berangkat diiringi hujan rintik-rintik. Sampai di kota solo/Tirtonadi sekitar jam 04:45 dini hari, perjalanan kami lanjutkan ke kota Karanganyar, kampung halamanku yang nantinya akan menjadi transit sebelum dan sesudah pendakian. Sampai di Karanganyar sekitar pukul 05:30 pagi(ongkos solo - Karanganyar= 4000/org). Kemudian kami beristirahat sebentar di Rumah Ortuku. yach capek kan, abis perjalanan jauh, otot pada kaku-kaku waktu di bus, maklumlah namanya juga beli tiket ekonomi.. ga bisa buat "slonjor" gitu loh..!

KARANGANYAR-CEMORO SEWU
Perjalanan dilanjutkan, kami take off dari Karanganyar jam 14.00.. tapi kami lupa tidak makan siang... bukannya lupa, tapi masih kenyang kok. dari Karanganyar kami naik bus Rukun Sayur jurusan Tawang Mangu, namanya juga rukun sayur.. kami harus rela berdiri berdesakan dengan pedagang sayur mayur dan anak sekolah serta preman.. tapi ada juga penumpang yang cakep lo.. yach namanya juga kelas ekonomi, komplit..! tapi untungnya setelah sampai Terminal Karangpandan banyak penumpang yang turun dan kami bisa duduk di kursi walaupun kami terpecah, ada yang di tengah ada juga yang di belakang. Ada yang duduk di samping cewek cakep, ada juga yang disamping nenek-nenek.. kacian deh lu..!! Akhirnya kami sampai di terminal Tawang mangu. Begitu turun dari bus, langsung ada yang nyamperin, "ajeng teng cemoro sewu mas?" kata sopir omprengan L300, artinya "mau ke cemoro sewu mas?" trus kami nego harga sebentar, karena harga standar 5000/orang maka kami nggak bisa nego lagi alias pasrah aja, cuman goceng ini..sambil nunggu penumpang lain agar L300 penuh kami minta izin ke sopir untuk 'jajan' sebentar guna manambah perbekalan kami, ternyata disitu murah-murah loh..! Masker kepala teroris yang kalo dipakai keliatan matanya doang.. harganya cuma Rp4000,- padahal di Cikarang 15 rb loh..fuji film 36 asa200 cuma 26rb.. Setelah kira-kira cukup kami kembali ke L300 dan berangkat menuju cemoro sewu. Jalannya gila.. jon..!! nanjak abis!! belak-belok lagi.. asyik banget..!! Sampai di cemoro sewu sekitar jam 16.00. Turun dari L300 kami langsung menuju Pos Penjagaan dan melakukan registrasi, ada tiketnya loh.. 5000/orang (ssst bisa ditawar kok, asal banyak orang) Seharusnya kami membayar 40rb untuk 8 orang, karena terjadi penawaran yang sengit akhirnya harga turun jadi 30rb buat 8 orang, lumayan kan..?
Setelah beli tiket kami tidak langsung naik.. waduuuuh turun hujan !! kami sholat asar dulu di masjid seberang jalan. Setelah sholat, pipis dll kami berkumpul dulu di pos Persiapan Pendakian yang letaknya deket pos registrasi.

PERJALANAN MENUJU PUNCAK

Saat itu hujan gerimis rintik-rintik, tapi tak menghalangi niat kami untuk segera melanjutkan pendakian ini. bukan apa-apa, kami udah jauh-jauh dari cikarang.. masa hanya karena gerimis jadi batal.. ga lucu kann.. Jas hujan segera kami kenakan.. senter kami siapkan agar sewaktu gelap nanti kami nggak ribet nyari senter dalam ransel.
Setelah berdo'a dan tos-tosan kami mulai melangkah dengan formasi awal dua-dua. Sampai 1 km track masih adem ayem.. belum ada tanjakan yang berarti. Satu-satunya yang menghambat adalah air hujan. kami masih bisa 20 langkah 1 istirahat, dan nafas 1 untuk 3 langkah. Yang kami lewati sekarang adalah kebun wortel, jadi inget sayur sop, perut jadi laper.. he.. he.. belum apa-apa udah laper..

kami istirahat sebentar di tempat peristirahatan pertama tapi bukan pos 1. Setelah meneguk extra jos dan air aqua kami melanjutkan langkah, kami melewati hutan yang kering, pohonnya tinggi-tinggi tapi jarang dan banyak yang nggak ada daunnya, ada satu-dua yang roboh menghalangi track dan memaksa kami melompatinya. Kami membayangkan seandainya pohon itu menimpa kami... pasti udah jadi pepes ikan mas.. Kami hanya berdoa agar tidak ada badai, karena jika ada badai.. kami tidak tahu harus berteduh dimana..

Akhirnya kami sampai di pos-1. Disitu sudah ada beberapa pendaki yang lain. Kami bersalaman dan ngobrol basa-basi, biasa bahasa gaul gitu. Disitu kami mendapatkan sumber air di belakang pos kira-kira 15 meteran. kami penuhin jrigen air buat stok. Kondisi masih gerimis, kami tetap melanjutkan perjalanan.
Perjalanan dimulai dengan melompati kayu setinggi setengah meter dan panjangnya 21 meter yang roboh akibat badai. Jalan mulai gelap karena hari mulai senja ditambah lagi kabut yang semakin menjadi, track mulai berliku dan agak menanjak. Senterpun kami keluarkan untuk menerangi track batu yang kami injak dan untuk memastikan kami tidak salah jalur. Sering kmi menginjek batu yang goyang, hampir jatuh kami dibuatnya.

Kami berusaha untuk tetap pada posisi rapat dan tidak terpecah karena kondisi jalan benar-benar gelap. Tapi tetap saja formasi terpecah, ada 2 orang yang didepan jauh,4 di tengah, sedang dua lagi jauh tertinggal di belakang. Untuk mengantisipasinya kami selalu melakukan kontrol posisi dengan menahan yang didepan dan menunggu yang di belakang. langkah kami hanya mampu 5 langkah 1 istirahat, dan 2 langkah 1 nafas, itupun kadang ngos-ngosan.
Kontrol posisi terakhir kami kehilangan 2 anggota. kami segera melakukan konsolidasi, ternyata salah satu anggota kami sakit dan tidak dapat melanjutkan pendakian dan diantar oleh salah satu anggota kami yang lain kembali ke pos-1. Rasa- was-was dan perasaan khawatir mulai menghinggapi kami. Sekarang harus bagaimana? balik apa lanjut? Setelah melewati berbagai pertimbangan akhirnya kami melanjutkan perjalanan paling tidak target sampai di pos-2. Capek, dingin, basah,laper campur jadi satu ditambah banyak anggota kami yang celana mantelnya robek.

Kembali kami melakukan kontrol keadaan masing-masing. Rasanya saat itu kami bingung harus bagaimana. Kami berada ditengah-tengah kegelapan, mau turun jauh, naik.. apalagi, kembali kami meneguk air aqua.. kebetulan extrajos habis, jadi air doaaang. Kami tetap dalam keyakinan harus lanjut paling tidak sampai pos 2, jika tetap berhenti disini.. kami akan tambah kedinginan karena tidak ada gerakan tubuh, jika terus kedinginan, otot bisa kram dan susah digerakkan, jika sampai kram total maka bisa jadi berujung kematian!.. sereem..!! Ayo!! kembali jalan..!!


Kami kembali semangat karena mendengar suara manusia, tapi entar dulu.. manusia apa setan? kami berhenti sejenak dan memastikan. Ternyata benar suara manusia, berarti pos-2 sudah dekat. Sampai di pos-2 kami melihat ada api unggun, tapi.. ternyata sudah penuh orang, kami tidak kebagian tempat jon..!! gerismis semakin menjadi dan jadilah hujan, hujan semakin maembuat basah semuanya. Ransel dan semua isinya ikut basah. kebetulan sebelum pos-2 ada basecamp yang readystock.. tingal pasang tenda. kami kumpulkan mantel dan plastik jumbo yang kami punya untuk membuat tenda sementara untuk melindungi ransel dan perlengkapan kami dari hujan. Setelah itu kami pasang tenda sesungguhnya. Waduh.! ternyata tendanya kecil banget..!! hanya untuk kapasitas standar 3 orang jon..! tapi ga papa entar dipaksain juga muat 7 orang. "Kompor" kami keluarkan dan segera masak menu favorit yakni mie rebus plus kopi ABC susu, Hiduup mie!! Omong-punya ngomong dua diantara kami ada yang ingin kembali kebawah menyusul anggota kami yang sakit. Tapi setelah dipikir-pikir, dan mengingat kondisi cuaca, niat itu diurungkan, jangan sampai kami kehilangan 2 orang lagi. Jam menunjukkan pukul 00.00 kamiberenam berjubel di dalam termasuk 1 orang cewek. SSt jangan kepikiran yang negatif lho..!! sedangkan 1 orang lagi tidur diluar dengan suara tulang yang bergetar kedinginan.. trrrt..trrt.rrtt..
walnya kami sepakat untuk melanjutkan perjalanan jam 01.00, tapi jam satu lewat.. hujan masih turun,, semua masih tertidur lelap, zzz...zzz..zzz...
Kami terbangun setelah salah satu anggota kami berteriak, "purnama!!" ternyata benar langit tiba-tiba cerah dan bulan purnama kelihatan giginya. Waktu itu jam 04.00 Kami tetap berniat melanjutkan perjalanan sampai puncak walupun kami tahu nggak bakal ketemu mentari terbit di puncak, karena untuk sampai di puncak butuh waktu 6 jam lagi.
Seakan tenaga baru bertambah setelah seteguk kopi dan semangkuk mie rebus untuk bertiga. Ya, Sebenarnya stok mie kami masih banyak akan tetapi kami sama-sama mualesss untuk masak karena kondisi badan dan lingkungan basah.

Perjalanan kami lanjutkan, jalan berbatu mulai menanjak dan berliku. Weleeeh... batu batu yang tertata seakan tidak teratur lagi. aku mulai berpikir, jika aku saja yang tinggal menikmati dan meniti susunan batu ini saja merasa capek dan bosan serta laper.. gimana yang menyusunnya ya..? pake bolduser kale?!! nggak mungkin tahu!! gimana alat berat bisa naik ke tempat setinggi ini? ato pake heli!!! bego lu, kalo pake heli, baling2nya pasti dah putus kena pohon yang tuinggiiiii.!! Yang jelas semuanya disusun secara manual.
aku jadi mikir, kemarin saja waktu bayar iuran/tiket masuk yang cuman 5 rebu buat seorang, kami ogah2an dan sempet nawar.. sekarang setelah ngeliat susunan batu ini baru nyadar, betapa memang sulitnya menyusun batu2 ini jon!!

Kembali ke perjalanan, selangkah tiga langkah kami terhenti buat ambil hawa dingin dari lubang hidung dan membuangnya kembali. Hawa dingin sangat terasa di langit2 hidung dan seakan menyesakkannya. tulang-tulang ngilu, tapi kami tetep ingin sampe puncak. satu tekad kami; jangan sampai semua perjuangan hilang dengan sia2 tanpa hasil dan hanya dapet capek. Mungkin orang boleh ngomong, "udah dapet pengalaman kan..?" ciee nggak lagi..!! Kalo cuman pengin dapet pengalaman gagal, mending merkosa anak bupati yang cakep,.. he.. he.. paling malangnya digebukin orang sebentar abis itu dikawinin dan dapet duwit banyak,.. ya to..! dari pada pengalaman naik gunung gagal, gak dapet puncak cuman dapet capek keju linu, duwit abis, diomelin bini sama pacar!!! pokoke kami harus nyampai puncakkk!!

Kami istirahat, sholat lalu sedikit mengunyah sisa roti untuk mengumpani cacing dan bakteri yang ada di perut agar berhenti bersuara. Beberapa saat kemudian..
"SUnrise!!!" teriak salah seorang kru, tapi langsung diralat, " eh, sunrise apa sunset ya!? bingung aku,, pokoke itulah..!"
"Dasar bego dibawa muncak..!!" teriakku walaupu aku sendiri juga kagak tahu dan ga bisa membedain sunrise apa sunset.SStt, jangan bilang2!
Eh, bener juga, kulihat mentari terbit, tapi sayang cuma terlihat sedikit lalu hilang lagi tertutup kabut. Sesaat kemudian alam mulai terlihat terang dan pohon, semak nan hijau indah sekali. Kami tak melewatkan saat itu dengan berpose bak bintang artis top model yang terjatuh dari pesawat dan tersangkut di pohon.
bersambung..

6 komentar:

  1. sunrice apa sunrise? ga tau bedain sunrise ma sunset? ketik "c" spasi "d" ehm... capek dech..!!!!!

    BalasHapus
  2. yang mau bikin jalan tol cemoro sewu-hargodumilah silakan daftar segera!!! tendernya 2,5 trilliun,

    BalasHapus
  3. hus!! ntar lo kesambet penunggu kerajaan lawu lo!!

    BalasHapus
  4. setuju kalo dibikinin jalan tol, biar mobil bokap gw bs naik..

    BalasHapus
  5. gimana terusannya, koq cm setengah doang?

    BalasHapus